Sunday, March 29, 2015

INDONESIA : Sebagai Poros Maritim dengan posisi Indonesia di Samudera Hindia

Dalam pembahasan kali ini, saya akan membahas Indonesia sebagai poros maritim dunia yang dilihat dari letak geografisnya. Perlu diketahui, wilayah Indonesia berada di posisi silang yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dalam iklim musim dan perekonomian. Karena letak geografis Indonesia diantara Benua Asia dan Benua Australia dan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak geografis tersebut berdampak pada peranan Indonesia sebagai jembatan Benua Asia dan Australia. Selain itu menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik. Sehingga, dengan kondisi seperti itu dapat terwujudnya koordinasi kerjasama dalam bentuk degara ASEAN.


Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu sedang diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.

sumber : baltyra.com

Indonesia sebagai poros maritim dunia? Hal ini harus sangat diperhatikan oleh kita sebelum kita mewujudkannya. Kita harus ingat karena letaknya yang strategis sejak dulu Indonesia telah menjadi arena  perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar.  Selain itu, Indonesia dan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-masalah semisal batas laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama, sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografisnya dan pengawasan yang terbatas.

Secara ringkas, hubungan antara posisi geografis yang strategis dan keberadaan negara Indonesia di masa mendatang akan ditentukan dengan seberapa baik negara ini menyelesaikan proses perundingan perbatasan. Hasil dari perundingan perbatasan dengan negara lain akan menentukan strategi pengelolaan perbatasan dan pertahanan.

Maka timbulah sebuah pertanyaan, “Mampukah Negara kita, Negara Indonesia menjadi poros maritim dunia?” mengingat letak dan kondisi Indonesia yang unik dan sangat strategis. Untuk mengetahui jawaban tersebut, saya pernah mengulasnya dalam postingan saya sebelumnya dan dapat dilihat di sini http://riapurnamapurtri.blogspot.com/2015/03/menjadi-poros-maritim-dunia-mampukah.html

Keuntungan Letak dan Posisi Geografis IndonesiaPosisi Geografis Indonesia menyebabkan Indonesia mempunyai karakterisitik khas dan juga menguntungkan sebagai berikut :
1.    Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua yaitu Asia dan Australia membuat Indonesia bisa menjalin hubungan yang baik antara negara-negara di kedua benua tersebut. Posisi geografis membuat dua samudera Inodnesia berada dijalur lalu lintas internasional dan dpat menjadi transit jalur perdagangan dunia.
2.     Indonesia yang terdiri banyak pulau yang membuat beragam kebudayaan, karena terdiri dari suku, budaya, dan bangsa.
3.   Laut yang sangat begitu luas dan garis pantai membuat Indonesia menyimpan hasil laut yang berlimpah seperti ikan, kerang laut, dan serta bahan tambang seperti minyak bumi. Indonesia dilalui jalur perdagangan Indonesia.
4.       Adanya pembagian tiga daerah waktu yang berbeda di Indonesia.
5.       Keragaman antara Flora dan Fauna.
6.       Keragaman jenis tanah di Indonesia.

Selain posisi geografis Indonesia yang sangat menguntungkan, tetapi ada dampak kerugian dari letak geografis di Indonesia antara lain :
1.   Pencurian ikan yang dilakukan oleh para nelayan dari negara lain, karna sumber daya alam di negara tersebut sangat sedikit.
2.    Pengambilan batas wilayah Indonesia yang dilakukan oleh negara tetangga karna pengawasan di wilayah darat maupun laut kurang diperketat.

Mengutip dari penilaian Menteri KKP, Sharif Hasan yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai poros maritim perlu dipahami  dari tiga makna atau unsur yaitu : 
1.   Poros maritim dapat dilihat sebagai sebuah visi atau cita-cita mengenai Indonesia yang ingin dibangun. Gagasan poros maritim merupakan sebuah seruan besar untuk kembali ke jati diri Indonesia atau identitas nasional sebagai sebuah negara kepulauan, yang diharapkan akan mewujud dalam bentuk Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity).
2.     Poros maritim juga dapat dipahami sebagai sebuah doktrin, yang memberi arahan mengenai tujuan bersama (a sense of common purpose). Sebagai doktrin, bangsa Indonesia melihat dirinya sebagai ”Poros Maritim Dunia, Kekuatan di Antara Dua Samudra”. doktrin ini menekankan realitas geografis, geostrategis, dan geoekonomi Indonesia yang masa depannya tergantung, dan pada saat yang bersamaan ikut memengaruhi, dinamika di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
3. Gagasan poros maritim tidak berhenti pada level abstraksi dan konseptualisasi namun diimplementasikan dalam pembangunan kelautan menuju Negara Maritim ke depan.

Maka dari itu perlu diadakannya pembuatan agenda makro di mana agenda makro maritim harus disesuaikan dengan dinamika perubahan dari kedua samudra tersebut. Setidaknya terdapat tiga agenda makro maritim. Pertama, agenda perencanaan pembangunan maritim yang mengintegrasikan dinamika Samudra Hindia dan Pasifik. Kedua, agenda penyelesaian tata ruang laut nasional. Ketiga, aransemen kelembagaan yang mengintegrasikan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan maritim.

sumber : 
http://kedudukanstrategisindonesia.blogspot.com/
http://porosmaritim.com/makna-indonesia-sebagai-negara-maritim/

No comments:

Post a Comment