Sunday, March 22, 2015

Sumberdaya Pesisir Indonesia : Padang Lamun

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumberdaya pesisirnya, dimana pesisir merupakan wilayah peralihan dan interaksi antara ekosistem darat dan laut. Wilayah pesisir sangat kaya akan sumberdaya alam yang disebut sumberdaya pesisir. Sumberdaya pesisir terdiri dari sumberdaya hayati dan non hayati, dimana unsur hayati terdiri atas ikan, mangrove, terumbu karang, padang lamun dan biota laut lain beserta ekosistemnya, sedangkan unsur non-hayati terdiri dari sumberdaya mineral dan abiotik lain di lahan pesisir, permukaan air, di kolom air, dan di dasar laut. Sumberdaya pesisir tersebut mempunyai keunggulan komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam. Contohnya padang lamun, apa itu padang lamun? Bagaimana karakteristik padang lamun?

Sumber : www.terangi.or.id

Lamun merupakan tumbuhan dengan karakteristik berpembuluh (vascular plant), dan jelas memiliki akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.  Jika dilihat bentuk dari tumbuhan lamun ini sama seperti rumput yang ada di daratan, namun berbeda karena lamun mampu hidup di perairan laut yang mengandung garam.  Kita biasa menemukan tumbuhan lamun di dekat pantai, di perairan laut yang dangkal, yang dasarnya berpasir.  Mengapa?  Oleh karena tumbuhan lamun memerlukan intensitas cahaya matahari yang tinggi untuk berfotosintes.  Pasir yang biasa kita lihat menutupi dasaran padang lamun sesungguhnya adalah tumpukan pasir yang terbawa arus kemudian terperangkap di padang lamun. Hasilnya, dasaran padang lamun umumnya berupa dasaran berpasir. Jadi, dapat di rangkum tumbuhan lamun dapat hidup pada habitat dengan ciri-ciri ekologis sebagai berikut:
1.      Perairan pantai yang landau
2.      Batas terendah daerah pasut dekat mangrove atau terumbu karang
3.      Mampu hidup sampai kedalaman 30 m di perairan tenang dan terlindung
4.      Tergantung pada kualitas cahaya matahari yang masuk ke perairan
5.      Mampu hidup di perairan dengan salinitas tinggi
6.      Mempunyai sistem perakaran yang berkembang biak
7.      Proses metabolism berjalan optimal jika keseluruhan terendam air
Selain itu, ada beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuhnya lamun, diantaranya sebagai berikut:
1.      Cahaya, untuk berfotosintesis
2.      Suhu yang optimal
3.      Salinitas yang optimal
4.  Pada daerah yang mengandung lumpur/pasir kurang optimal karena kejernihan terkait penetrasi cahaya
5.      Arus, berpengaruh terhadap produktivitas padang lamun
6.   Substrat, sebagai pelindung tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan pemasok nutrient

Sumber : richocean.wordpress.com

Tumbuhan lamun memiliki banyak peran penting, salah satunya tumbuhan lamun berperan sebagai penyaring sedimen yang berasal dari daratan. Masukan dari air sungai membawa sedimen yang berasal dari daratan. Padang lamun menyaring dan mengikat sedimen dari masukan tersebut sehingga dapat mengurangi dampak terhadap ekosisten terumbu karang. Selain itu, akar lamun juga ikut memberikan peran dalam menstabilkan dasar sedimen. Secara umum peranan padang lamun atau seagrass dapat diringkas sebagai berikut:
1.      Penyedia habitat untuk hewan laut termasuk ikan
2.      Penstabil lapisan pasir dan mengurangi erosi
3.      Membantu dalam mengurangi energi gelombang dan melindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh badai terhadap pantai
4.      Ditemukan jauh dari habitat mangrove sehingga berfungsi dalam melindungi juvenil ikan dan udang
5.      Berperan sebagai dasar dari rantai makanan di perairan (mengkonversi cahaya menjadi energi)
6.      Akarnya menjadi perangkap sedimen dan detritus organik
7.      Menyediakan permukaan yang stabil untuk kolonisasi epipit (alga)
8.      Menyediakan habitat untuk ephiphytegrazers (zooplankton dan ikan)
9.      Berkontribusi dalam rantai makanan detritus
10.  Berkontribusi dalam penambat dan siklus nutrien

Sumber : kedaihijau.wordpress.com

Kerusakan sumberdaya pesisir tidak hanya terjadi pada terumbu karang dan mangrove saja. Tumbuhan lamun juga mengalami kerusakan karena ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di perairan yang cukup rentan terhadap perubahan yang terjadi, sehingga mudah mengalami kerusakan. Karena pentingnya manfaat tumbuhan lamun tak banyak dipahami, maka banyak padang lamun yang rusak oleh berbagai aktivitas manusia.
Luas total padang lamun di Indonesia semula diperkirakan 30.000 km2, tetapi diperkirakan kini telah menyusut sebanyak 30 – 40 %. Menyusutnya luas total padang lamun menunjukkan status dari ekosistem padang lamun ini di Indonesia wajib konservasi dan segera dilakukan pelestarian. Kerusakan lamun juga dapat disebabkan oleh natural stress dan anthrogenik stress. Kerusakan-kerusakan ekosistem lamun yang disebabkan oleh natural stress biasanya disebabkan oleh gunung meletus, tsunami, kompetisi dan predasi. Sedangkan anthrogenik stress bisa disebabkan :
  1. Perubahan fungsi pantai untuk pelabuhan atau dermaga.
  2. Eutrofikasi (Blooming mikro alga dapat menutupi lamun dalam memperoleh sinar matahari).
  3. Aquakultur (pembabatan dari hutan mangrove untuk tambak memupuk tambak).
  4. Water polution (logam berat dan minyak).
  5. Over fishing (pengambilan ikan yang berlebihan dan cara penangkapannya yang merusak).

Sumber :
Bahan kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir “Ekosistem Pesisir serta Sumberdaya Wilayah Pesisir.pdf” oleh I Made Andi Arsana
http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=141%3Apadang-lamun&catid=72%3Asains&Itemid=52&lang=id
http://geoenviron.blogspot.com/2013/03/padang-lamun.html

No comments:

Post a Comment