"Usahakanlah agar
kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti
seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi
bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai
armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang
kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri." Itulah
sepenggal pidato Presiden Pertama RI Ir. Soekarno pada tahun 1953. Mampukah kita
mewujudkan hal tersebut? Menjadikan bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia?
Sumber
: militerindonesiamy.blogspot.com
Poros Maritim Dunia
adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur
melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan
kepentingan dan keamanan maritim, pemberdayaan seluruh potensi maritim demi kemakmuran
bangsa, pemerataan ekonomi Indonesia melalui tol laut, dan melaksanakan
diplomasi maritim dalam politik luar negeri Indonesia lima tahun kedepan.
Sehingga dapat kita mengerti, bahwa untuk menuju negara Poros Maritim Dunia
akan mencakup praktek dan proses pembangunan maritim di berbagai aspek, seperti
politik, sosial-budaya, pertahanan, infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.
Mengingat wilayah Indonesia sangat strategis dimana wilayah Indonesia,
70%-nya merupakan wilayah perairan. Maka, laut akan semakin penting bagi masa
depan bangsa kita. Jalur laut yang menghubungkan dua samudera strategis yaitu, Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik merupakan jalur penting bagi lalu lintas
perdagangan dunia. Indonesia dengan total jumlah pulau mencapai 13.446
(Bakosurtanal, 2014) adalah negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia,
sangat tepat kalau Indonesia dijuluki Negara Kepulauan. Hal ini dapat menjadi
peluang bagi indoensia untuk menjadi poros maritim dunia. Selain itu, Indonesia
memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, dengan total panjang 81.000
km. Secara geografis Indonesia sangat diuntungkan karena terletak di antara dua
Samudera Pasifik dan Hindia, dan diapit oleh dua benua Asia dan Australia.
Fakta geografis ini otomatis menjadikan Indonesia sebagai lalu lintas laut dan
udara internasional. Arus perdagangan yang menggunakan moda transportasi laut
dan udara dari Australia ke Asia dan Eropa pasti melewati wilayah Indonesia.
Untuk mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritim di dunia, ada beberapa tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan tersebut dirangkum sebagai berikut:
- Ancaman Bencana Pangan Global Penduduk bumi bertumbuh dengan cepat.
- Perubahan Iklim dan Prediksi Akan Tenggelamnya 2000 Pulau di Indonesia Perubahan iklim global merupakan salah satu persoalan yang sangat penting untuk diantisipasi di kawasan pesisir dan laut.
- Negara Rawan Bencana Indonesia menghadapi berbagai ancaman bencana dalam berbagai skala termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan.
- Kemiskinan Pesisir Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa terdapat sekitar 7,87 juta masyarakat pesisir Indonesia miskin dan 2,2 juta jiwa penduduk pesisir sangat miskin di seluruh wilayah Indonesia.
- Degradasi Ekosistem Akibat eksploitasi sumberdaya alam hayati dan non-hayati secara intensif dan berlebihan maka telah terjadi kerusakan masif dan penyusutan ekosistem pesisir serta laut, seperti terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun (rumput laut), dan sebagainya.
- Lemahnya Pengelolaan Pelabuhan dan Logistik Kondisi pelabuhan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Akibat lemahnya pengelolaan pelabuhan dan sistem logistik, Indonesia mengalami potensi kerugian ekonomi yang sangat besar mengingat Indonesia merupakan salah satu lalu lintas tersibuk dunia. Lemahnya pengelolaan logistik juga memperdalam jurang kesenjangan kawasan Timur dan Barat Indonesia.
- Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing Perairan Indonesia yang sangat kaya sumber daya perikanan menjadi target-target bagi ribuan kapal setiap tahun untuk melakukan praktek kegiatan perikanan ilegal (illegal fishing).
Melihat peluang dan
tantangan seperti penjelasan di atas, dapat disimpulkan pembangunan maritim
tidak bisa dilakukan secara serba instan. Untuk mengoptimalkan pembangunan
maritim ditingkat lokal, nasional, dan global, dan khususnya dalam mencapai
Poros Maritim Dunia dibutuhkan arah, orientasi, strategi dan antisipasi
pembangunan yang efektif. Segenap daya, upaya, keunggulan sumberdaya, posisi
strategis dan geopolitik perlu diarahkan untuk menjawab tantangan global dan
mencapai keunggulan Indonesia dengan poros-poros sebagai berikut :
- Poros Pangan Dunia Berfokus, menjadikan Indonesia penyuplai kebutuhan pangan terbesar dunia khususnya terkait sumberdaya perikanan.
- Poros Energi Terbarukan Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai contoh dan praktek terbaik dalam strategi konversi energi ramah lingkungan, dan menyuplai kebutuhan-kebutuhan pemanfaatan energi bagi berbagai negara tetangga dan global.
- Poros Konservasi dan Biodiversity Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai last resort dalam biodiversity, menjadi wilayah yang paling dijaga dan dilindungi oleh seluruh dunia. Termasuk di dalamnya menyediakan sumberdaya ikan, plasma nutfah, karbon dan sebagainya.
- Poros Industri Maritim Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai pemimpin pengembangan industri perkapalan dan galangan kapal, pengembangan jasa-jasa kelautan, ekowisata bahari, industri farmasi dan obat-obatan yang kompetitif dan unggul sehingga menjadi kontributor signifikan bagi berbagai negara.
- Poros Logistik Maritim Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai penyedia fasilitas sistem logistik kemaritiman yang terbaik di dunia, sehingga bisa menjadi alternatif utama bagi berbagai lalu lintas barang, jasa, dan berbagai kegiatan kemaritiman di dunia.
- Poros Pertahanan dan Keamanan Maritim Berfokus, menjadikan indonesia dalam implementasi pengawasan, pemantauan dan pengendalian keamanan dan pertahanan maritim Indonesia yang maju dan efektif. Menciptakan alur laut internasional yang aman dan diawasi dengan baik, disamping mengoptimalkan sistem pertahanan dan keamanan maritim nasional, juga berkontribusi menyediakan sistem pemantauan dan pengendalian perlindungan pemanfaatan sumberdaya kelautan di tingkat regional dan internasional.
Harapannya
jargon “Poros Maritim Dunia” tidak hanya sekedar jargon semata, tapi
benar-benar menghantarkan kejayaan bangsa ini sebagai bangsa bahari. Mengingat Indonesia
sebagai negara kepulauan yang memiliki laut yang sangat luas menjadi negara
maritim itu bukan pilihan, melainkan sebuah anugrah. Laut kita memiliki
sumberdaya yang luar biasa, oleh karena itu harus dikelola dan dimanfaatkan
sebaik-baiknya secara berkelanjutan dan terpadu. Agar sepenggal pidato Presiden
Pertama RI Ir. Soekarno pada tahun 1953 dapat bangsa kita wujudkan.
Sumber :
http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mewujudkan-indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia-yang-maju-dan-mandiri
http://jurnalmaritim.com/2014/12/poros-maritim-dunia-dan-peran-indonesia-di-internasional/
https://www.mpr.go.id/kajian/read/2014/10/15/13688/otto-t
http://news.detik.com/read/2014/11/12/174430/2746580/103/menjadi-poros-maritim-dunia-mampukah-kita
No comments:
Post a Comment