Sunday, March 29, 2015

INDONESIA : Sebagai Poros Maritim dengan posisi Indonesia di Samudera Hindia

Dalam pembahasan kali ini, saya akan membahas Indonesia sebagai poros maritim dunia yang dilihat dari letak geografisnya. Perlu diketahui, wilayah Indonesia berada di posisi silang yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dalam iklim musim dan perekonomian. Karena letak geografis Indonesia diantara Benua Asia dan Benua Australia dan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak geografis tersebut berdampak pada peranan Indonesia sebagai jembatan Benua Asia dan Australia. Selain itu menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik. Sehingga, dengan kondisi seperti itu dapat terwujudnya koordinasi kerjasama dalam bentuk degara ASEAN.


Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu sedang diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.

sumber : baltyra.com

Indonesia sebagai poros maritim dunia? Hal ini harus sangat diperhatikan oleh kita sebelum kita mewujudkannya. Kita harus ingat karena letaknya yang strategis sejak dulu Indonesia telah menjadi arena  perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar.  Selain itu, Indonesia dan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-masalah semisal batas laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama, sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografisnya dan pengawasan yang terbatas.

Secara ringkas, hubungan antara posisi geografis yang strategis dan keberadaan negara Indonesia di masa mendatang akan ditentukan dengan seberapa baik negara ini menyelesaikan proses perundingan perbatasan. Hasil dari perundingan perbatasan dengan negara lain akan menentukan strategi pengelolaan perbatasan dan pertahanan.

Maka timbulah sebuah pertanyaan, “Mampukah Negara kita, Negara Indonesia menjadi poros maritim dunia?” mengingat letak dan kondisi Indonesia yang unik dan sangat strategis. Untuk mengetahui jawaban tersebut, saya pernah mengulasnya dalam postingan saya sebelumnya dan dapat dilihat di sini http://riapurnamapurtri.blogspot.com/2015/03/menjadi-poros-maritim-dunia-mampukah.html

Keuntungan Letak dan Posisi Geografis IndonesiaPosisi Geografis Indonesia menyebabkan Indonesia mempunyai karakterisitik khas dan juga menguntungkan sebagai berikut :
1.    Letak Indonesia yang berada diantara 2 benua yaitu Asia dan Australia membuat Indonesia bisa menjalin hubungan yang baik antara negara-negara di kedua benua tersebut. Posisi geografis membuat dua samudera Inodnesia berada dijalur lalu lintas internasional dan dpat menjadi transit jalur perdagangan dunia.
2.     Indonesia yang terdiri banyak pulau yang membuat beragam kebudayaan, karena terdiri dari suku, budaya, dan bangsa.
3.   Laut yang sangat begitu luas dan garis pantai membuat Indonesia menyimpan hasil laut yang berlimpah seperti ikan, kerang laut, dan serta bahan tambang seperti minyak bumi. Indonesia dilalui jalur perdagangan Indonesia.
4.       Adanya pembagian tiga daerah waktu yang berbeda di Indonesia.
5.       Keragaman antara Flora dan Fauna.
6.       Keragaman jenis tanah di Indonesia.

Selain posisi geografis Indonesia yang sangat menguntungkan, tetapi ada dampak kerugian dari letak geografis di Indonesia antara lain :
1.   Pencurian ikan yang dilakukan oleh para nelayan dari negara lain, karna sumber daya alam di negara tersebut sangat sedikit.
2.    Pengambilan batas wilayah Indonesia yang dilakukan oleh negara tetangga karna pengawasan di wilayah darat maupun laut kurang diperketat.

Mengutip dari penilaian Menteri KKP, Sharif Hasan yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai poros maritim perlu dipahami  dari tiga makna atau unsur yaitu : 
1.   Poros maritim dapat dilihat sebagai sebuah visi atau cita-cita mengenai Indonesia yang ingin dibangun. Gagasan poros maritim merupakan sebuah seruan besar untuk kembali ke jati diri Indonesia atau identitas nasional sebagai sebuah negara kepulauan, yang diharapkan akan mewujud dalam bentuk Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity).
2.     Poros maritim juga dapat dipahami sebagai sebuah doktrin, yang memberi arahan mengenai tujuan bersama (a sense of common purpose). Sebagai doktrin, bangsa Indonesia melihat dirinya sebagai ”Poros Maritim Dunia, Kekuatan di Antara Dua Samudra”. doktrin ini menekankan realitas geografis, geostrategis, dan geoekonomi Indonesia yang masa depannya tergantung, dan pada saat yang bersamaan ikut memengaruhi, dinamika di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
3. Gagasan poros maritim tidak berhenti pada level abstraksi dan konseptualisasi namun diimplementasikan dalam pembangunan kelautan menuju Negara Maritim ke depan.

Maka dari itu perlu diadakannya pembuatan agenda makro di mana agenda makro maritim harus disesuaikan dengan dinamika perubahan dari kedua samudra tersebut. Setidaknya terdapat tiga agenda makro maritim. Pertama, agenda perencanaan pembangunan maritim yang mengintegrasikan dinamika Samudra Hindia dan Pasifik. Kedua, agenda penyelesaian tata ruang laut nasional. Ketiga, aransemen kelembagaan yang mengintegrasikan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan maritim.

sumber : 
http://kedudukanstrategisindonesia.blogspot.com/
http://porosmaritim.com/makna-indonesia-sebagai-negara-maritim/

Sunday, March 22, 2015

Sumberdaya Pesisir Indonesia : Padang Lamun

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumberdaya pesisirnya, dimana pesisir merupakan wilayah peralihan dan interaksi antara ekosistem darat dan laut. Wilayah pesisir sangat kaya akan sumberdaya alam yang disebut sumberdaya pesisir. Sumberdaya pesisir terdiri dari sumberdaya hayati dan non hayati, dimana unsur hayati terdiri atas ikan, mangrove, terumbu karang, padang lamun dan biota laut lain beserta ekosistemnya, sedangkan unsur non-hayati terdiri dari sumberdaya mineral dan abiotik lain di lahan pesisir, permukaan air, di kolom air, dan di dasar laut. Sumberdaya pesisir tersebut mempunyai keunggulan komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam. Contohnya padang lamun, apa itu padang lamun? Bagaimana karakteristik padang lamun?

Sumber : www.terangi.or.id

Lamun merupakan tumbuhan dengan karakteristik berpembuluh (vascular plant), dan jelas memiliki akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.  Jika dilihat bentuk dari tumbuhan lamun ini sama seperti rumput yang ada di daratan, namun berbeda karena lamun mampu hidup di perairan laut yang mengandung garam.  Kita biasa menemukan tumbuhan lamun di dekat pantai, di perairan laut yang dangkal, yang dasarnya berpasir.  Mengapa?  Oleh karena tumbuhan lamun memerlukan intensitas cahaya matahari yang tinggi untuk berfotosintes.  Pasir yang biasa kita lihat menutupi dasaran padang lamun sesungguhnya adalah tumpukan pasir yang terbawa arus kemudian terperangkap di padang lamun. Hasilnya, dasaran padang lamun umumnya berupa dasaran berpasir. Jadi, dapat di rangkum tumbuhan lamun dapat hidup pada habitat dengan ciri-ciri ekologis sebagai berikut:
1.      Perairan pantai yang landau
2.      Batas terendah daerah pasut dekat mangrove atau terumbu karang
3.      Mampu hidup sampai kedalaman 30 m di perairan tenang dan terlindung
4.      Tergantung pada kualitas cahaya matahari yang masuk ke perairan
5.      Mampu hidup di perairan dengan salinitas tinggi
6.      Mempunyai sistem perakaran yang berkembang biak
7.      Proses metabolism berjalan optimal jika keseluruhan terendam air
Selain itu, ada beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuhnya lamun, diantaranya sebagai berikut:
1.      Cahaya, untuk berfotosintesis
2.      Suhu yang optimal
3.      Salinitas yang optimal
4.  Pada daerah yang mengandung lumpur/pasir kurang optimal karena kejernihan terkait penetrasi cahaya
5.      Arus, berpengaruh terhadap produktivitas padang lamun
6.   Substrat, sebagai pelindung tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan pemasok nutrient

Sumber : richocean.wordpress.com

Tumbuhan lamun memiliki banyak peran penting, salah satunya tumbuhan lamun berperan sebagai penyaring sedimen yang berasal dari daratan. Masukan dari air sungai membawa sedimen yang berasal dari daratan. Padang lamun menyaring dan mengikat sedimen dari masukan tersebut sehingga dapat mengurangi dampak terhadap ekosisten terumbu karang. Selain itu, akar lamun juga ikut memberikan peran dalam menstabilkan dasar sedimen. Secara umum peranan padang lamun atau seagrass dapat diringkas sebagai berikut:
1.      Penyedia habitat untuk hewan laut termasuk ikan
2.      Penstabil lapisan pasir dan mengurangi erosi
3.      Membantu dalam mengurangi energi gelombang dan melindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh badai terhadap pantai
4.      Ditemukan jauh dari habitat mangrove sehingga berfungsi dalam melindungi juvenil ikan dan udang
5.      Berperan sebagai dasar dari rantai makanan di perairan (mengkonversi cahaya menjadi energi)
6.      Akarnya menjadi perangkap sedimen dan detritus organik
7.      Menyediakan permukaan yang stabil untuk kolonisasi epipit (alga)
8.      Menyediakan habitat untuk ephiphytegrazers (zooplankton dan ikan)
9.      Berkontribusi dalam rantai makanan detritus
10.  Berkontribusi dalam penambat dan siklus nutrien

Sumber : kedaihijau.wordpress.com

Kerusakan sumberdaya pesisir tidak hanya terjadi pada terumbu karang dan mangrove saja. Tumbuhan lamun juga mengalami kerusakan karena ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di perairan yang cukup rentan terhadap perubahan yang terjadi, sehingga mudah mengalami kerusakan. Karena pentingnya manfaat tumbuhan lamun tak banyak dipahami, maka banyak padang lamun yang rusak oleh berbagai aktivitas manusia.
Luas total padang lamun di Indonesia semula diperkirakan 30.000 km2, tetapi diperkirakan kini telah menyusut sebanyak 30 – 40 %. Menyusutnya luas total padang lamun menunjukkan status dari ekosistem padang lamun ini di Indonesia wajib konservasi dan segera dilakukan pelestarian. Kerusakan lamun juga dapat disebabkan oleh natural stress dan anthrogenik stress. Kerusakan-kerusakan ekosistem lamun yang disebabkan oleh natural stress biasanya disebabkan oleh gunung meletus, tsunami, kompetisi dan predasi. Sedangkan anthrogenik stress bisa disebabkan :
  1. Perubahan fungsi pantai untuk pelabuhan atau dermaga.
  2. Eutrofikasi (Blooming mikro alga dapat menutupi lamun dalam memperoleh sinar matahari).
  3. Aquakultur (pembabatan dari hutan mangrove untuk tambak memupuk tambak).
  4. Water polution (logam berat dan minyak).
  5. Over fishing (pengambilan ikan yang berlebihan dan cara penangkapannya yang merusak).

Sumber :
Bahan kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir “Ekosistem Pesisir serta Sumberdaya Wilayah Pesisir.pdf” oleh I Made Andi Arsana
http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=141%3Apadang-lamun&catid=72%3Asains&Itemid=52&lang=id
http://geoenviron.blogspot.com/2013/03/padang-lamun.html

Sunday, March 15, 2015

Rahasia Keindahan Pantai Ngurbloat, Pulau Kei.


Sumber : ianmc95.wordpress.com

  Pantai Ngurbloat, adakah yang pernah mendengar nama pantai itu? Di manakah letak pantai tersebut? Dari namanya mungkin bisa ditebak bahwa pantai tersebut terletak di daerah Indonesia bagian timur. Tepatnya, Pantai Ngrubloat terletak di Desa Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara.
   Pantai Ngurbloat merupakan salah satu obyek wisata pantai andalan Kabupaten Maluku Tenggara yang dikenal karena keindahan pasir putih yang sangat halus. Dalam bahasa Kei (Suku yang mendiami Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual) pantai ini dikenal dengan nama “Ngurbloat” yang artinya pasir panjang. Oleh karena itu, Pantai Ngurbloat juga dikenal dengan sebutan Pantai Pasir Panjang.
   Pantai ini memiliki pasir putih terhalus di dunia yang membentang hingga radius ± 5 km serta dikelilingi oleh pohon kelapa di sisi pantai dengan air laut dan ombak yang membiru tenang di kawasan ini membuatnya menjadi tempat yang tenang dan sangat alami. Pantai ngurbloat merupakan kawasan wisata yang mudah dijangkau dari kawasan penduduk di pulau Kei tersebut.


Sumber : heavenhidden.blogspot.com

   Salah satu keunikan Pantai Ngurbloat atau Pantai Pasir Putih ini adalah pasir putihnya tidak terasa panas meskipun dalam keadaan cuaca yang panas terik. Kelembutan pasir putih di pantai ini hanya dapat ditandingi oleh kelembutan tepung terigu. Ciri khas dari pasir inilah yang membuat pantai Ngurbloat menjadi terkenal hingga ke pelosok nusantara, bahkan negara lain yang ingin menikmati kelembutan dan kehalusan dari pasir putih Pantai Ngurbloat yang terasa nyaman ketika bersentuhan dengan kulit.
   Letak dari Pantai Ngurbloat sendiri cukup aman karena berada di  kedalaman pantai yang landai dengan di kelilingi oleh banyak pulau – pulau kecil sehingga ombak dan arus yang menghantam tidak terlalu besar. Sifat tanah di pulau Kei kecil yang berupa batu karang membuatnya tak dapat ditumbuhi oleh segala tanaman. Hanya tanaman jenis tertentu saja yang dapat tumbuh diatas tanah tropis tersebut. Oleh karena itu janganlah merasa heran jika anda mengunjungi tempat itu, akan jarang sekali menemukan pohon besar dan rimbun.
  Pantai Ngurbloat juga memiliki pemandangan bawah laut yang tak kalah indahnya, dengan ekosistem terumbu karang yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai. 


Sumber : stasiunpsdkptual.org

   Dalam rangka mengetahui dan mendokumentasikan kondisi ekosistem terumbu karang yang ada di Pantai Ngurbloat, maka Stasiun Pengawasan SDKP Tual melaksanakan kegiatan Pemantauan Sumber daya kelautan, khususnya ekosistem terumbu karang yang ada di Pantai Ngurbloat. Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi terumbu karang di lokasi ini dikategorikan dalam kondisi Sedang, dimana persentase karang hidupnya sebesar 45 % yang didominasi oleh jenis karang bercabang dan karang massif, adapun persentase karang yang telah mati sebesar  3 %,  karang mati yang telah ditumbuhi alga sebesar 10 %, sedangkan persentase patahan karang sebesar 20 %, hal ini mengindikasikan bahwa pada lokasi ini pernah ada kegiatan pengeboman terumbu karang.
   Seperti yang kita ketahui, terumbu karang merupakan kekayaan laut yang sangat dilindungi. Di Indonesia telah banyak terjadi kerusakan terumbu karang yang menyebabkan banyak dampak negatif untuk ekosistem bawah laut yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jika kita masih mau menikmati keindahan terumbu karang atau makhluk hidup di bawah laut lainnya, kita harus menjaga kelestarian kehidupan makhluk hidup di bawah laut tersebut.

Sumber :
http://stasiunpsdkptual.org/pantai-pasir-panjang-tual-menyimpan-keindahan-bawah-laut/
https://kacalensa.wordpress.com/2011/07/10/melihat-lebih-dekat-keindahan-pantai-ngurbloat-di-pulau-kei/
https://ianmc95.wordpress.com/2013/12/04/pantai-ngurbloat-pantai-pasir-panjang-tual-maluku/

Sunday, March 8, 2015

MENJADI POROS MARITIM DUNIA, MAMPUKAH INDONESIA?

"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri." Itulah sepenggal pidato Presiden Pertama RI Ir. Soekarno pada tahun 1953. Mampukah kita mewujudkan hal tersebut? Menjadikan bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia?

Sumber : militerindonesiamy.blogspot.com


Poros Maritim Dunia adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, pemberdayaan seluruh potensi maritim demi kemakmuran bangsa, pemerataan ekonomi Indonesia melalui tol laut, dan melaksanakan diplomasi maritim dalam politik luar negeri Indonesia lima tahun kedepan. Sehingga dapat kita mengerti, bahwa untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan mencakup praktek dan proses pembangunan maritim di berbagai aspek, seperti politik, sosial-budaya, pertahanan, infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.

Mengingat wilayah Indonesia sangat strategis dimana wilayah Indonesia, 70%-nya merupakan wilayah perairan. Maka, laut akan semakin penting bagi masa depan bangsa kita. Jalur laut yang menghubungkan dua samudera strategis yaitu, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik merupakan jalur penting bagi lalu lintas perdagangan dunia. Indonesia dengan total jumlah pulau mencapai 13.446 (Bakosurtanal, 2014) adalah negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, sangat tepat kalau Indonesia dijuluki Negara Kepulauan. Hal ini dapat menjadi peluang bagi indoensia untuk menjadi poros maritim dunia. Selain itu, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, dengan total panjang 81.000 km. Secara geografis Indonesia sangat diuntungkan karena terletak di antara dua Samudera Pasifik dan Hindia, dan diapit oleh dua benua Asia dan Australia. Fakta geografis ini otomatis menjadikan Indonesia sebagai lalu lintas laut dan udara internasional. Arus perdagangan yang menggunakan moda transportasi laut dan udara dari Australia ke Asia dan Eropa pasti melewati wilayah Indonesia.  

Untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim di dunia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut dirangkum sebagai berikut:
  1. Ancaman Bencana Pangan Global Penduduk bumi bertumbuh dengan cepat.
  2. Perubahan Iklim dan Prediksi Akan Tenggelamnya 2000 Pulau di Indonesia Perubahan iklim global merupakan salah satu persoalan yang sangat penting untuk diantisipasi di kawasan pesisir dan laut.
  3. Negara Rawan Bencana Indonesia menghadapi berbagai ancaman bencana dalam berbagai skala termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. 
  4. Kemiskinan Pesisir Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa terdapat sekitar 7,87 juta masyarakat pesisir Indonesia miskin dan 2,2 juta jiwa penduduk pesisir sangat miskin di seluruh wilayah Indonesia.
  5. Degradasi Ekosistem Akibat eksploitasi sumberdaya alam hayati dan non-hayati secara intensif dan berlebihan maka telah terjadi kerusakan masif dan penyusutan ekosistem pesisir serta laut, seperti terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun (rumput laut), dan sebagainya. 
  6. Lemahnya Pengelolaan Pelabuhan dan Logistik Kondisi pelabuhan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Akibat lemahnya pengelolaan pelabuhan dan sistem logistik, Indonesia mengalami potensi kerugian ekonomi yang sangat besar mengingat Indonesia merupakan salah satu lalu lintas tersibuk dunia. Lemahnya pengelolaan logistik juga memperdalam jurang kesenjangan kawasan Timur dan Barat Indonesia.
  7. Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing Perairan Indonesia yang sangat kaya sumber daya perikanan menjadi target-target bagi ribuan kapal setiap tahun untuk melakukan praktek kegiatan perikanan ilegal (illegal fishing).

Melihat peluang dan tantangan seperti penjelasan di atas, dapat disimpulkan pembangunan maritim tidak bisa dilakukan secara serba instan. Untuk mengoptimalkan pembangunan maritim ditingkat lokal, nasional, dan global, dan khususnya dalam mencapai Poros Maritim Dunia dibutuhkan arah, orientasi, strategi dan antisipasi pembangunan yang efektif. Segenap daya, upaya, keunggulan sumberdaya, posisi strategis dan geopolitik perlu diarahkan untuk menjawab tantangan global dan mencapai keunggulan Indonesia dengan poros-poros sebagai berikut : 
  1. Poros Pangan Dunia Berfokus, menjadikan Indonesia penyuplai kebutuhan pangan terbesar dunia khususnya terkait sumberdaya perikanan.
  2. Poros Energi Terbarukan Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai contoh dan praktek terbaik dalam strategi konversi energi ramah lingkungan, dan menyuplai kebutuhan-kebutuhan pemanfaatan energi bagi berbagai negara tetangga dan global. 
  3. Poros Konservasi dan Biodiversity Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai last resort dalam biodiversity, menjadi wilayah yang paling dijaga dan dilindungi oleh seluruh dunia. Termasuk di dalamnya menyediakan sumberdaya ikan, plasma nutfah, karbon dan sebagainya.
  4. Poros Industri Maritim Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai pemimpin pengembangan industri perkapalan dan galangan kapal, pengembangan jasa-jasa kelautan, ekowisata bahari, industri farmasi dan obat-obatan yang kompetitif dan unggul sehingga menjadi kontributor signifikan bagi berbagai negara. 
  5. Poros Logistik Maritim Berfokus, menjadikan Indonesia sebagai penyedia fasilitas sistem logistik kemaritiman yang terbaik di dunia, sehingga bisa menjadi alternatif utama bagi berbagai lalu lintas barang, jasa, dan berbagai kegiatan kemaritiman di dunia.
  6. Poros Pertahanan dan Keamanan Maritim Berfokus, menjadikan indonesia dalam implementasi pengawasan, pemantauan dan pengendalian keamanan dan pertahanan maritim Indonesia yang maju dan efektif. Menciptakan alur laut internasional yang aman dan diawasi dengan baik, disamping mengoptimalkan sistem pertahanan dan keamanan maritim nasional, juga berkontribusi menyediakan sistem pemantauan dan pengendalian perlindungan pemanfaatan sumberdaya kelautan di tingkat regional dan internasional.

Harapannya jargon “Poros Maritim Dunia” tidak hanya sekedar jargon semata, tapi benar-benar menghantarkan kejayaan bangsa ini sebagai bangsa bahari. Mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki laut yang sangat luas menjadi negara maritim itu bukan pilihan, melainkan sebuah anugrah. Laut kita memiliki sumberdaya yang luar biasa, oleh karena itu harus dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya secara berkelanjutan dan terpadu. Agar sepenggal pidato Presiden Pertama RI Ir. Soekarno pada tahun 1953 dapat bangsa kita wujudkan.

Sumber :
http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mewujudkan-indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia-yang-maju-dan-mandiri
http://jurnalmaritim.com/2014/12/poros-maritim-dunia-dan-peran-indonesia-di-internasional/
https://www.mpr.go.id/kajian/read/2014/10/15/13688/otto-t
http://news.detik.com/read/2014/11/12/174430/2746580/103/menjadi-poros-maritim-dunia-mampukah-kita

Sunday, March 1, 2015

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DALAM WAWASAN NUSANTARA





   Sebuah Negara akan dikatakan sebagai Negara jika memiliki syarat mutlak yaitu rakyat, pemerintah yang diakui dan wilayah kedaulatan. Khususnya Negara Indonesia juga harus memiliki Wawasan Nusantara, apa itu Wawasan Nusantara? Wawasan Nusantara merupakan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan. Mengenai wilayah kedaulatan, pada saat itu Indonesia mengikuti aturan yang ditetapkan Belanda dimana hanya bisa mengklaim 3 mil laut yang diukur dari garis pantai masing-masing pulau.


Sumber :  Memahami Wawasan Nusantara dan Evolusi
Kawasan Laut Indonesia.pdf oleh I Made Andi Arsana

     Perdana Menteri Indonesia, Djoeanda Kartawidjaja, memandang bahwa aturan klaim 3 mil laut ini tidak menguntungkan Indonesia karena Indonesia bukan merupakan satu kesatuan wilayah kedaulatan darat dan laut. Lalu, akan ada laut bebas di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia yang disebut sebagai laut Internasional. Ketika kita menyeberangi pulau Sumatra menuju pulau Kalimantan kita harus melewati laut Internasional yang pada kenyataannya, ketika saat itu berada di wilayah Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Djoeanda 13 Desember 1957, sangat menguntungkan bagi bangsa Indonesia yang mengklaim 12 mil laut dari bibir pantai dari tiap pulau terluar dan telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia menjadi Negara kepulauan.


Sumber :  Memahami Wawasan Nusantara dan Evolusi
Kawasan Laut Indonesia.pdf oleh I Made Andi Arsana

  Pemerintah Indonesia mengumumkan Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957 yang menyatakan bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau di dalamnya, dengan tidak memandang luas atau lebarnya merupakan wilayah NKRI. Meskipun awalnya mendapat penolakan dunia Internasional, tetapi akhirnya mendapat tanggapan pada pengakuan Internasional melalui Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut tahun 1982 atau UNCLOS 1982 (United Nations Convention on the Law of the Sea 1982).    
   UNCLOS 1982 merupakan bentuk pengakuan formal dari dunia terhadap kedaulatan NKRI sebagai negara kepulauan dan mulai berlaku sebagai hukum positf sejak 16 November 1994. Artinya, butuh 37 tahun Deklarasi Djuanda diakui oleh dunia Internasional. Deklarasi Djuanda menjadikan luas perairan NKRI mencapai 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan ZEE). Panjang garis pantainya mencapai 81.497 km2 yang merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Jika ditambah dengan ZEE, maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas wilayah Indonesia keseluruhan.
Wilayah perairan Indonesia meliputi Wilayah Laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE), dan Batas Landas Kontinen.

Sumber :  Memahami Wawasan Nusantara dan Evolusi
Kawasan Laut Indonesia.pdf oleh I Made Andi Arsana

    Dalam UNCLOS 1982 ditetapkan beberapa ketentuan yang mengatur batas – batas maksimum setiap zona serta penerapan batas – batas terluarnya, yaitu :
1.       Wilayah Laut Teritorial
      Wilayah laut teritorial Indonesia ditetapkan sejauh 12 mil diukur dari garis pantai terluar. Apabila laut yang lebarnya kurang dari 24 mil dikuasai oleh dua negara maka penentuan wilayah laut teritorial tiap-tiap negara dilakukan dengan cara menarik garis yang sama jauhnya dari garis pantai terluar.
2.       Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
      Zona Ekonomi Eksklusif yaitu perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas. Apabila Zona Ekonomi Eksklusif suatu negara berhimpitan dengan Zona Ekonomi Eksklusif negara lain maka penetapan melalui perundingan dua negara. Di dalam zona ini, bangsa Indonesia mempunyai hak untuk memanfaatkan dan mengolah segala sumber daya alam yang terkandung di dalam.
3.       Batas Landas Kontinen
        Batas landas kontinen adalah garis batas yang merupakan kelanjutan dari benua yang diukur dari garis dasar laut ke arah laut lepas hingga kedalaman 200 meter di bawah permukaan air laut. Sumber daya alam yang terkandung di dalam Landas Kontinen Indonesia merupakan kekayaan Indonesia. Pemerintah Indonesia berhak untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
   Dampak positif karena adanya UNCLOS yang kemudian diratifikasi kedalam peraturan perundang- undangan nasional membuat adanya kejelasan batas wilayah dari Negara Indonesia, sehingga dapat dijadikan alat legitimasi dalam menjalin hubungan berbangsa dan bernegara. Kejelasan batas-batas perairan suatu Negara yang berbatasan pun akan dapat membantu memperjelas fungsi pertahanan Negara, yaitu menjaga kemungkinan adanya penyerangan atau penyusup dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena dengan meratifikasi UNCLOS secara tidak langsung hal ini merupakan cara untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia mengingat Negara Indonesia memeiliki wilayah perairan yang sangat luas. Selain itu, Negara Indonesia memiliki banyak Negara tetangga karena posisi geografisnya yang berdekatan, yang berarti ada garis batas yang membagi laut di antara negara Indonesia dan tetangganya. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah delimitasi maritime, dimana Negara-negara pantai harus berbagi laut.


Sumber :  Memahami Wawasan Nusantara dan Evolusi
Kawasan Laut Indonesia.pdf oleh I Made Andi Arsana

    Seperti gambar di atas, Indonesia memiliki Alur Laut Kepulauan Indonesia yang biasa dikenal dengan istilah ALKI. Apa itu ALKI? ALKI merupakan alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut Internasional. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing diatas laut tersebut untuk dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal. Penetapan ALKI dimaksudkan agar pelayaran dan penerbangan Internasional dapat terselenggara secara terus menerus, langsung dan secepat mungkin serta tidak terhalang oleh perairan dan ruang udara teritorial Indonesia. ALKI ditetapkan untuk menghubungkan dua perairan bebas, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Semua kapal dan pesawat udara asing yang mau melintas ke utara atau ke selatan harus melalui ALKI. Hingga saat ini, Indonesia hanya memiliki jalur ALKI utara-selatan. Pembagian ALKI seperti berikut:
1.       ALKI I melintasi Laut Cina Selatan, Selat KarimataLaut JawaSelat Sunda.
2.       ALKI II melintasi Laut SulawesiSelat MakassarLaut FloresSelat Lombok.
3.       ALKI III Melintas Samudera PasifikLaut MalukuLaut SeramLaut BandaSelat Ombai dan Laut Sawu.
    Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan pengelolaan wilayah pesisir Indonesia yang sangat luas ini kita harus memiliki wawasan nusantara. Selain itu, kita juga harus mengetahui dan memahami bagaimana perjuangan Perdana Menteri Indonesia, Djoeanda Kartawidjaja dan rekan-rekannya dalam Delegasi Djoeanda yang menghasilkan UNCLOS dan merupakan sumbangan Indonesia untuk hukum Internasional.  Lalu, mengingat wilayah perairan Indonesia yang sangat luas, Indonesia membuat ALKI yaitu Alur Laut Kepulauan Indonesia. Mengapa harus dibuatnya ALKI? agar mempermudah pengawasan pelayaran atau penerbangan Internasional yang melewati laut Indonesia dimana ketiga ALKI tersebut masih bersifat parsial karena masih belum bisa mencakup seluruh wilayah Indonesia terutama dari daerah Barat ke Timur. Dengan adanya ALKI ini dapat meminimalisir bahaya yang terjadi di laut Indonesia.


Sumber:
Catatan Kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir 23 Februari 2015 oleh I Made Andi Arsana
Paper “Memagari Laut Nusantara” oleh I Made Andi Arsana
http://www.rmol.co/read/2014/12/13/183240/Deklarasi-Djuanda:-Kemerdekaan-Indonesia-Seutuhnya-
http://kusdinard.blogspot.com/2014/02/konvensi-internasional-tentang-hukum.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Alur_Laut_Kepulauan_Indonesia_(ALKI)