Negara Indonesia adalah negara
maritim terbesar di dunia. Total luas wilayah laut Indonesia 5,9 juta km2,
terdiri atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 km2
perairan Zona Ekonomi Eksklusif (UNCLOS 1982), luas tersebut belum termasuk
landas kontinen. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang
jumlahnya kurang lebih 17.504 pulau. Tiga perempat wilayahnya adalah laut,
dengan panjang garis pantai 95.161 km, terpanjang kedua setelah Kanada. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (Lasabuda,
2013).
Indonesia
memiliki wilayah yang didominasi oleh perairan atau laut dan ribuan kepulauan
yang berjajar dan bertaburan di dalamnya, untuk itu dalam melakukan
maksimalisasi pembangunan sektor kelautan dan penguatan sistem ketahanan negara
maritim perlu perencanaan dan pengembangan wilayah yang terpadu. Pembangunan
sektor kelautan negara maritim Indonesia ditujukan untuk mencapai kemakmuran
dan perdamaian masyarakat Indonesia secara merata, yang secara tidak langsung
ikut andil pula dalam kemakmuran masyarakat dunia. Karena, keberhasilan
pembangunan di dalamnya sangat ditentukan ketahanan yang dimiliki salah satunya
pertahanan laut.
Luasnya
wilayah laut dan jangkauan wilayah pesisir Indonesia tentu memiliki tantangan
tersendiri, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan tenaga yang tidak sedikit
untuk mengetahui potensi yang ada di dalamnya. Namun dengan berkembangnya
teknologi Penginderaan Jauh dan komputerisasi SIG telah memberikan pencerahan
untuk kemudahan perencanaan dan pengembangan wilayah perairan di Indonesia.
Informasi mengenai obyek yang terdapat pada suatu lokasi di permukaan bumi
diambil dengan menggunakan sensor satelit, kemudian sesuai dengan tujuan
kegiatan yang akan dilakukan, informasi mengenai obyek tersebut diolah,
dianalisa, diinterpretasikan dan disajikan dalam bentuk informasi spasial dan
peta tematik tata ruang dengan menggunakan SIG.
sumber :
Di
Indonesia pemanfaatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk analisis dan kajian
wilayah pesisir dan lautan telah banyak dilakukan oleh Lembaga Antariksa dan
Penerbangan Nasional (LAPAN), maupun para akademisi perguruan tinggi yang
menggeluti dibidang pemetaan dan optimalisasi pemanfaatan pesisir dan kelautan.
Untuk itu sangat diperlukan pengarsipan hasil-hasil penemuan dari
penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut, agar mudah penerapannya
dikemudian hari, dan karya tulis ini hadir untuk mengarsipkan dan mengulasan
kembali beberapa temuan pemanfaatan teknologi Penginderan Jauh dan SIG bagi
pembangunan sektor kelautan dan pembangunan sistem ketahanan negara maritim.
Pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan kelautan tersebut belum optimal dikarenakan ketidaktauan
akan potensi dari masing-masing pulau yang dimiliki Indonesia, dengan hadirnya
Penginderaan Jauh dan SIG diharapkan mampu membantu mengenali potensi yang ada.
Berikut ini merupakan manfaat penggunaan teknologi penginderaan jauh dan SIG :
1.
Pemetaaan, Identifikasi dan inventarisasi
Sumberdaya Pesisir dan Laut
2.
Kesesuaian Pemanfaatan Pesisir dan Pengembangan
Budidaya Laut
a. Keramba
jaring tangkap dan Rumput Laut
b. Budidaya
Kerang Mutiara
c. Tambak
d. Wisata
Bahari
e. Zonasi
Jalur Penangkapan Ikan
3.
Monitoring Ekosistem Pesisir dan Laut
a. Monitoring
Hutan Mangrove
b. Monitoring
Terumbu Karang
c. Monitoring
Padang Lamun
4.
Pengembangan Sistem Pertahanan Negara Maritim
Oleh karena
itu dengan adanya Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan SIG telah banyak
digunakan dalam analisis dan kajian terkait dengan pembangunan sektor kelautan
dan masih perlu pengembangan untuk penerapan sistem pertahanan negara maritim. Selain
itu, Pembangunan sektor kelautan dengan Penginderaan Jauh dan SIG banyak
dimanfaatkan untuk pemetaan, identifikasi dan inventarisasi sumberdaya pesisir
dan laut yang ditujukan untuk kesesuaian pemanfaatan pesisir dan pengembangan
budidaya laut serta untuk memudahkan dalam monitoring ekosistem pesisir dan
lautan. Pengembangan Penginderaan Jauh dan SIG untuk pengembangan sistem
pertahanan negara maritim dapat memanfaatkan ZPPI sebagai zona yang berpotensi
terjadinya illegal fishing, dan pemantauan pangkalan angkatan laut serta
kondisi pulau-pulau terluar milik negara. Banyaknya penelitian pesisir dan
kelautan yang memanfaatkan Penginderaan Jauh dan SIG telah menandakan bahwa
negara Indonesia memiliki pakar-pakar yang handal dalam kemaritiman, untuk itu
perlu aplikasi nyata dari hasil penelitian-penelitian tersebut dalam bentuk
kegiatan yang aplikatif bagi masyarakat.
Referensi
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA
MARITIM.pdf oleh Sakinah Fathrunnadi Shalihati
https://mbojo.wordpress.com/2008/12/24/perencanaan-pengelolaan-wilayah-pesisir-dengan-memanfaatkan-sistem-informasi-geografi-dan-data-penginderaan-jauh/